Archery Glove

Akhirnya glove yang saya tunggu-tunggu datang juga. Archery glove. Sarung tangan ini sangat praktis untuk dipakai memanah. Dibandingkan dengan finger tab saya lebih suka archery glove karena praktis dan tidak ribet, bisa ambil arrow dari quiver dan shoot lebih cepat dibandingkan dengan jika memakai finger tab.

Archery glove ini saya pesan dari salah satu pengrajin kulit di Indonesia, terbuat dari kulit domba yang lembut dan nyaman dipakai, juga size nya tepat sekali. Sangat puas dengan produk yang satu ini, for sure saya akan pesan lagi untuk back up (cadangan).

Pada bagian ujung jari telunjuk, tengah dan manis dilapisi kulit suede untuk menambah tebal permukaan, karena bagian ini yang akan sering dipakai untuk menarik bow string.

Pada pergelangan dikuatkan dengan strap dan velcro untuk meyakinkan glove tidak akan goyang saat aktivitas memanah. Gear yang wajib dimiliki untuk traditional bow hunting ;-)


Dari Amirul Mukminin, Umar al-Faruq ibn al-Khattab, Rasulullah SAW bersabda:
“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah.” - Shahih Bukhari dan Muslim

Bersabda Rasulullah SAW lagi:
“Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baiknya permainanmu.” - Hadith riwayat  Bazzar dan Thabarani

Dari Uqbah bin Amir RA dia berkata: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas mimbar: “Persiapkanlah semua kekuatan yang kalian miliki. Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.” - Shahih Muslim Hadith no. 1917

"Jika kamu melepaskan panahmu, maka jika kamu dapati binatang itu sudah mati, makanlah, kecuali jika binatang tersebut kamu dapati jatuh ke dalam air, maka kamu tidak tahu apakah air itu yang menyebabkan binatang tersebut mati ataukah panahmu." HR. Bukhari dan Muslim

"Jika kamu melepaskan panahmu, tetapi (binatang yang kamu panah itu) hilang (tidak kelihatan) selama tiga hari, kemudian kamu dapati telah mati, maka makanlah selama ia belum busuk." HSR. Ahmad dan Muslim