Sunday, March 29, 2015

Sometimes hunting is not about hunting at all

Sore ini coba cari burung sawah lagi.. Bukan kuntul, tapi burung sawah, biasanya main dipinggiran tambak... Lihat beberapa tapi terlalu jauh dari jangkauan.. Dan beberapa terbang saat saya lewat

Sometimes hunting is not about hunting at all...









Usaha Perburuan Yang Gagal

Usaha perburuan yang gagal... Ada sekitar 5 ekor kuntul di sawah.... Kabur semua wkt saya mengendap-mengendap mendekat.... Zero camouflage... Gak sengaja lihat kuntul saat pulang dari survey lokasi tambak.. lalu iseng kudekati siapa tahu dapat hahahaha next time mau bawa full set camouflage suits dan lebih pelan mengendap2nya wkwkwkwk











Friday, March 27, 2015

Cahokia Obsidian Hunting Point

Beberapa hari yang lalu saya beli obsidian dari Lampung, tetapi selama ini hanya saya simpan karena batu obsidian di dalam negeri (lokal) harganya lebih mahal dari pada batu import, karena efek demam akik. Oleh karena itu saya lebih sering latihan knapping menggunakan batu import, bukan karena obsidian lebih sulit dan batu import lebih mudah.

Namun ada saja yang menganggap demikian di salah satu komunitas di FB. Untuk menjawab keraguan mereka saya hari ini membuat cahokia arrow point dari batu obsidian yang saya beli dari Lampung, dari 1 bongkahan saya pecah pecah menjadi flakes dan 1 flake saya jadikan 1 arrow point. Lihat foto-foto dibawah ini.






Cahokia obsidian point yang sudah dihafting

Thursday, March 19, 2015

Obsidian Arrow Point

Hari ini saya membuat obsidian arrow point dari sisa pecahan obsidian kecil. Saya biasa mengumpulkan pecahan kecil dari flake yg sedang saya bikin point.. Dari pecahan kecil tersebut biasanya saya bikin birds point.

Pada saat saya menyimpan pecahan ini kondisi pecahannya tidak rata, tipis di satu sisi dan tebal di sisi lain, ini yang dulu saya belum bisa membuat point dari kondisi pecahan seperti ini. Sekarang semuanya lebih mudah, saya berhasil menipiskan bagian yang tebal. Sehingga menjadi seperti foto dibawah ini



Secara ideal, saya harus ganti tool di tahap ini, karena tool yang saya pakai adalah antler dengan ujung membulat tumpul, tahapan saat ini saya harusnya mengganti dengan antler dengan ujung runcing untuk menghindari pecah dan untuk mendapatkan hasil knapping yang lebih delicate. Tetapi berhubung 3 buah antlers yang sedang saya pesan belum datang mau tidak mau saya harus melanjutkan menyelesaikan point ini dengan kesadaran akan resiko pecah.

Juga untuk membuat notching harusnya saya menggunakan antler dengan ujung pipih. Tetapi lagi-lagi terpaksa saya menggunakan antler apa adanya dengan resiko pecah.

Akhirnya dengan kehati-hatian tingkat tinggi, saya berhasil menyelesaikan obsidian arrow point saya, dan saya cukup puas dengan hasilnya yang memang saya tujukan untuk hunting.


Saya langsung menghafting nya di arrow shaft berdiameter 8mm menggunakan artificial sinew dan artificial pine pitch. Saya juga sempat mencoba menembakkan arrow ini ke eva foam dengan longbow 65# dan syukurlah tidak pecah. Satu lagi arrow yang siap pakai untuk hunting.

Saturday, March 14, 2015

Arrow point terakhir hari ini

Memang ternyata dvd flint knapping yang saya beli mengajarkan saya banyak hal yang kadang tidak saya dapatkan di youtube, atau ada di youtube tetapi tidak terlalu kentara sehingga sulit utk memahami cara kerja flint knapping. Dengan video ini saya bisa improve cepat sekali, dan bisa memperhatikan apa yang tadinya tidak saya perhatikan di youtube atau memang saya yang mempunyai natural skill? I don't know hahahaha

Ini adalah point terakhir saya hari ini, dan merupakan point ke 6 yang saya bikin sejak mulai belajar knapping.

Dari batu novaculite.


Saya sedikit mengalami kesulitan membuat notching karena hanya mempunyai 1 antler pressure flaker, untuk membuat notching yang rapi perlu punya antler khusus untuk notching dengan ujung tanduk yg dibuat pipih. Saya sudah memesan 3 buah antler lagi, mudah-mudahan segera datang.

Keesokan harinya, stone point ini saya kerjakan lagi, saya rampingkan lagi (reworked), menjadi seperti foto dibawah ini.


Dan kemudian saya hafting di shaft kayu berdiameter 8mm menggunakan artificial sinew dan artificial pine pitch.


Flint point ini siap untuk dipakai berburu big games.

Dalam kesempatan ini pula saya menyempatkan diri untuk mengetest kekuatan flint arrow point jika ditembakkan ke sponge padat (eva foam), yang menurut banyak orang akan pecah berantakan. Eva foam saya memiliki ketebalan 2 cm lapis 4 ditambah paling belakang ada pallet kayu 2 buah. Mari kita buktikan di video dibawah ini, apakah stone arrow point saya pecah berantakan atau tidak.



Meskipun yang saya uji coba bukan arrow point yang ada di foto ini, tetapi arrow point yang lain yang juga terbuat dari novaculite, saya yakin bahwa stone arrow points saya siap untuk dipakai berburu.


Arrow Point dari pantat botol SPRITE

Sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa flint knapping adalah seni/teknik yang sangat bermanfaat untuk bushcraft, survival dan bagi mereka yang hobby berburu menggunakan alat primitive.

Hari ini saya mencoba membuat arrow point dari pantat botol sprite. Selain pilihan material ini murah bahkan bisa gratis, juga sangat bagus untuk latihan dan juga hasilnya bisa digunakan untuk berburu, baik small games maupun big games.

hasil akhirnya

Oke, urutan jalan cerita nya akan saya paparkan dalam bentuk foto dibawah ini:


1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan: Batu sungai untuk abrading dan alat percussion (pemukul), antler flaker (tanduk untuk nyuwilin), dan antler bill (tanduk untuk mukul jika diperlukan), dan tentu saja beberapa kulit untuk alas dan safety google. Wait... jangan lupa botol sprite nya dan paku


2. Masukkan paku kedalam botol, tutup mulut botol dengan ibu jari lalu kocok, ohya, siapkan timba atau ember untuk menadahi percikan gelas, karena jika tercecera semburat di lantai bisa melukai kaki, karena pecahannya sangat tajam




3. Pantat botol akan terlepas dengan sendirinya dengan beberapa kali kocok



4. Gunakan batu sungai untuk meremukkan pinggiran yang tajam.




5. Jika bagian tajam di pinggiran pecahan botol sudah tidak tajam, maka lanjutkan dengan knapping menggunakan antler pressure flaker (ujung tanduk rusa). Knapping adalah nyuwilin dengan menekan pinggiran-pinggiran batu/kaca untuk membentuk dan menipiskan object yang dikerjakan




6. Ketika mulai terlihat bentuk dasarnya, lanjutkan knapping sampai arrow point jadi





Ingat, selalu berhati-hatilah dalam flint knapping karena anda bisa tersayat dan berdarah, karena yang anda handle adalah benda benda yang tajam. Kenakan selalu safety google untuk melindungi mata anda.

Anda bisa bertanya jawab tentang flint knapping dengan kami di group Belajar Bushcraft & Primitive Bow Hunting.





3 Arrow Points dalam sehari

Tanggal 12 Maret 2015 saya membuat 3 buah arrow points dari novaculite dan dacite. Saya mulai suka profile arrow point buatan saya, dan arrow points ini akan saya pasang di arrow shaft dan saya pakai untuk berburu jika berkesempatan.

Sayangnya arrow point yg hitam yg terbuat dari dacite pecah saat terjatuh dari posisi saya berdiri ke lantai keras.... well inilah foto-foto mereka




Saya sengaja mencobanya semua di arrow shaft 8mm untuk memastikan ketebalannya sesuai.

Perbandingan size











Monday, March 9, 2015

Obsidian Arrow Point

Hari ini saya mengumpulkan beberapa buah batu sungai untuk hammerstone, batu ini saya butuhkan untuk memecah bongkahan batu obsidian saya yang saya beli beberapa bulan yang lalu namun belum pernah saya coba membuat arrow point dengan nya. Apakah itu batu obsidian? Batu obsidian adalah batu yang mengandung silica tingkat tinggi yang menyerupai gelas/kaca, silahkan baca disini penjelasan lebih lengkap tentang batu obsidian, klik disini.

Yang jelas obsidian disebut-sebut memiliki ketajaman lebih dari 10x lipat ketajaman pisau bedah tertajam di dunia... dan di era modern ini sudah banyak dokter ahli bedah memakai obsidian sebagai pisau bedahnya.

Batu sungai yang saya kumpulkan sebagai hammerstone

Karena Indonesia memiliki banyak gunung berapi maka tidaklah sulit mencari batu obsidian, di internet banyak yang jual dengan beraneka warna serta harga. Saya sendiri beli online di internet. Batu yang datang adalah merupakan 1 bongkah batu seberat 1 kg, untuk itulah saya membutuhkan hammerstone untuk memecah batu obsidian saya menjadi spalls (pecahan besar), kemudian saya hantam lagi memakai batu yang ukurannya lebih kecil untuk membentuk flakes (pecahan yang lebih kecil). Setelah menjadi flakes barulah saya memakai antler billet (pemukul dari tanduk rusa), untuk memecah serpihan serpihan menjadi bentuk arrow point kasar (preforrm).

Batu obsidian setelah saya pukul menggunakan hammerstone pecah menjadi pecahan besar

Barulah saya menggunakan antler tine pressure flaker untuk memecah serpihan-serpihan lebih kecil dan membentuk arrow head dan menipiskannya. Tahapan menipiskan adalah yang paling sulit menurut saya. Saya sudah menonton berulang-ulang video tutorial di youtube tetapi memang semuanya dibutuhkan praktek sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu saya berencana untuk project selanjutnya saya akan menggunakan pantat botol saja untuk menghemat batu saya.

Proses flaking menggunakan antler tine pressure flaker (ujung tanduk rusa)


Khusus untuk obsidian, usahakan selalu menadahi serpihan pecahan dengan timba atau ember karena jika terkena kaki akan melukai kaki, saya terciprat serpihannya saat memecah menggunakan tanduk rusa saja sudah berdarah, bayangkan pecahan kaca kecil-kecil tapi tajam-tajam semburat di lantai... nah seperti itulah obsidian.

Saya harus take a break dulu ketika mengerjakan obsidian ini, agar tidak pecah berantakan, saat capai saya memutuskan untuk rebahan dulu meluruskan punggung di kamar sambil menenangkan pikiran, setelah merasa lebih rilex saya melanjutkan mengerjakan arrow point dari obsidian ini.

Dan ini lah hasilnya, memang belum serapih yang di youtube, tetapi saya sangat suka dg model arrow point ini, karena lebih terlihat primitive. Ya ini adalah arrow point kedua saya. Telunjuk tangan kiri saya pun harus mengeluarkan darah saat membuat arrow point ini.

Obsidian arrow point hasil flintknapping saya