Monday, March 9, 2015

Obsidian Arrow Point

Hari ini saya mengumpulkan beberapa buah batu sungai untuk hammerstone, batu ini saya butuhkan untuk memecah bongkahan batu obsidian saya yang saya beli beberapa bulan yang lalu namun belum pernah saya coba membuat arrow point dengan nya. Apakah itu batu obsidian? Batu obsidian adalah batu yang mengandung silica tingkat tinggi yang menyerupai gelas/kaca, silahkan baca disini penjelasan lebih lengkap tentang batu obsidian, klik disini.

Yang jelas obsidian disebut-sebut memiliki ketajaman lebih dari 10x lipat ketajaman pisau bedah tertajam di dunia... dan di era modern ini sudah banyak dokter ahli bedah memakai obsidian sebagai pisau bedahnya.

Batu sungai yang saya kumpulkan sebagai hammerstone

Karena Indonesia memiliki banyak gunung berapi maka tidaklah sulit mencari batu obsidian, di internet banyak yang jual dengan beraneka warna serta harga. Saya sendiri beli online di internet. Batu yang datang adalah merupakan 1 bongkah batu seberat 1 kg, untuk itulah saya membutuhkan hammerstone untuk memecah batu obsidian saya menjadi spalls (pecahan besar), kemudian saya hantam lagi memakai batu yang ukurannya lebih kecil untuk membentuk flakes (pecahan yang lebih kecil). Setelah menjadi flakes barulah saya memakai antler billet (pemukul dari tanduk rusa), untuk memecah serpihan serpihan menjadi bentuk arrow point kasar (preforrm).

Batu obsidian setelah saya pukul menggunakan hammerstone pecah menjadi pecahan besar

Barulah saya menggunakan antler tine pressure flaker untuk memecah serpihan-serpihan lebih kecil dan membentuk arrow head dan menipiskannya. Tahapan menipiskan adalah yang paling sulit menurut saya. Saya sudah menonton berulang-ulang video tutorial di youtube tetapi memang semuanya dibutuhkan praktek sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu saya berencana untuk project selanjutnya saya akan menggunakan pantat botol saja untuk menghemat batu saya.

Proses flaking menggunakan antler tine pressure flaker (ujung tanduk rusa)


Khusus untuk obsidian, usahakan selalu menadahi serpihan pecahan dengan timba atau ember karena jika terkena kaki akan melukai kaki, saya terciprat serpihannya saat memecah menggunakan tanduk rusa saja sudah berdarah, bayangkan pecahan kaca kecil-kecil tapi tajam-tajam semburat di lantai... nah seperti itulah obsidian.

Saya harus take a break dulu ketika mengerjakan obsidian ini, agar tidak pecah berantakan, saat capai saya memutuskan untuk rebahan dulu meluruskan punggung di kamar sambil menenangkan pikiran, setelah merasa lebih rilex saya melanjutkan mengerjakan arrow point dari obsidian ini.

Dan ini lah hasilnya, memang belum serapih yang di youtube, tetapi saya sangat suka dg model arrow point ini, karena lebih terlihat primitive. Ya ini adalah arrow point kedua saya. Telunjuk tangan kiri saya pun harus mengeluarkan darah saat membuat arrow point ini.

Obsidian arrow point hasil flintknapping saya


1 comment:

  1. Dalam menelusuri berbagai artikel yang ada disini saya menemukan content yang menarik dan berguna bagi saya, blog ini ramai pengunjung seperti situs forum indonesia yang sudah ternama? salam sukses

    ReplyDelete