Sunday, February 22, 2015

Flintknapping - Pakai Gerinda Saja Lebih Mudah

Flintknapping adalah seni mecahin dan nyuwilin batu (biasanya flint/chert), untuk dibentuk sehingga menjadi alat-alat yang berguna untuk berburu dan lain-lain. Flintknapping biasanya untuk membuat mata panah, pisau dan kapak di zaman batu. Kalau di zaman batu flintknapping adalah salah satu cara (skills) untuk bertahan hidup, kini di era modern ini, flintknapping menjadi salah satu hobby tertentu dan salah satu bentuk seni. Biasanya pelaku seni flintknapping ini adalah para primitive bow hunter dan juga kolektor senjata-senjata yang terbuat dari batu. Sebagaimana layaknya sebuah art (seni) yang lain, maka flintknapping memiliki aturan-aturan yang wajib diikuti bagi para pelakunya. Sebagai contoh: seni kaligrafi jepang (shodo) ada aturan yang mengharuskan pelakunya memakai kuas khusus (bukan kuas lukis), memakai tinta khusus (bukan tinta lukis), memakai kertas shodo khusus (bukan kertas gambar atau HVS putih). Contoh lain, seni memahat patung dari batu, aturan-aturannya adalah harus memakai alat pahat, dan harus dari bongkahan batu yang dipahat menjadi sebuah patung yang indah, bukan cetakan cor-coran campuran batu kerikil, semen dan pasir yang meskipun misalnya hasilnya jadinya sama persis patung cor-coran cetakan semen tidak dianggap sebagai hasil seni pahat. Seni lukis misalnya, gambar lukisan akan bernilai sebagaimana lukisan jika dilukis dengan tangan menggunakan kuas dan alat-alat lukis lainnya, walaupun hasil print out computer mampu membuat copy lukisan yang sama persis tetap saja hasil print out computer tidak bisa disebut sebagai karya seni lukis. Ambil contoh lain yang diluar hasil karya seni, tetapi memiliki nilai proses yang sama; 2 orang bow hunter, yang satu bersenjatakan selfbow kayu dan arrow kayu dengan stone points, yang satunya lagi bersenjatakan compound bow dengan arrow carbon, keduanya berhasil mendapatkan buruan yg sama (hasilnya sama), mendapatkan babi hutan, tetapi yang satu disebut Primitive Bow Hunter yang satunya lagi TIDAK BISA disebut primitive bow hunter, walaupun sama-sama dapat hasil buruan yg sama, babi hutan dan sama-sama memakai bow and arrows.



Demikian juga halnya dengan flintknapping, sampai detik ini sudah ada 3 orang yang berkata ke saya, "pesen aja di tukang akik pakai gerinda dan asahan batu akik utk bikin flint arrowheads". Saya bilang beda! Walaupun hasil nya akan sama, sama-sama menghasilkan stone point, tetapi karena prosesnya berbeda, yang satu disebut stone point hasil dari flintknapping (primitive), yang satunya disebut copy stone point (modern). Ini yang seringkali gagal dipahami oleh sebagian masyarakat kita. Pengalaman saya di dunia mancing pun begitu. Sering ada orang yang mengaku sudah melakukan teknik fly fishing hanya karena mereka memakai umpan fly fishing (yg disebut fly/flies), walaupun alat yg dipakai adalah bukan fly rod dan fly reel tetapi spinning reel dan spinning rod, dan cara mereka melempar umpannya menggunakan pemberat. Itu sama sekali bukan fly fishing! walaupun sama-sama memakai umpan yang sama dan sama-sama dapat ikan (malah yg pakai spinning rod dg pemberat lebih memungkinkan dapat ikan lebih banyak). Seperti halnya fly fishing, flintknapping yang terpenting adalah "proses nya" bukan hasilnya. Seni (art) nya adalah pada proses, hasilnya adalah bonus!



Karena kita bicara tentang seni, selain kepuasannya yang didapatkan akan berbeda, value dari hasil nya pun akan berbeda. Karya seni lukisan dg hasil print out akan berbeda. Patung hasil pahatan dengan patung cor-coran cetakan pun akan berbeda nilainya. Demikian juga dengan stone point yang dibuat dengan cara flintknapping dengan hasil gerinda pun memiliki kepuasan yang berbeda dan value yang berbeda. Dan hanya si pelaku itu sajalah yang akan mengerti nilai suatu seni (baik benda nya maupun aktifitas/prosesnya).

Tetapi siapakah saya yang berhak melarang orang pakai gerinda untuk membuat stone point? Semuanya akan kembali pada si pelaku seni itu sendiri.........

Obsidian arrow point, hasil knapping saya menggunakan antler (tanduk rusa)



No comments:

Post a Comment